RESENSI BUKU: BUDIDAYA TANAMAN OBAT DAN REMPAH

by | Jul 12, 2025 | Resensi buku | 0 comments

BUDIDAYA TANAMAN OBAT DAN REMPAH

Judul Buku: Budidaya Tanaman Obat dan Rempah
Penulis: Muhammad Al Qamari, Dafni Mawar Tarigan Alridiwirsah
Editor: Mentari Oniva Mulya, S.P.
Penerbit: UMSU Press
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 254 hlm
ISBN: 978-6026997-67-8
Peresensi: Irma Syuryani H. (Kontributor BANREHI)

Membaca buku ini adalah menapaktilasi jalur rempah, sekaligus merancang peta jalan kedaulatan kesehatan Indonesia.”

 

Dalam geliat arus globalisasi dan kemajuan teknologi kesehatan, masyarakat dunia perlahan mulai kembali menoleh ke akar pengobatan tradisional—pengobatan yang bersandar pada kekuatan alam, terutama tumbuhan. Buku Budidaya Tanaman Obat dan Rempah karya Muhammad Al Qamari dan Dafni Mawar Tarigan ini hadir sebagai panduan praktis dan ilmiah sekaligus pengingat bahwa peradaban herbal Nusantara bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga fondasi penting masa depan.

Tumbuhan Obat, Jejak Peradaban yang Panjang

Sejak zaman Mesir Kuno (2500 SM), Tiongkok (3000 SM), hingga Yunani (466 SM), penggunaan tanaman sebagai obat telah tercatat dalam banyak manuskrip sejarah. Di Inggris, praktik ini berbarengan dengan berdirinya biara-biara, tempat biksu memelihara kebun obat. Di Indonesia sendiri, jejak tersebut terukir dalam bentuk prasasti, kitab lontar, dan naskah-naskah kerajaan sejak abad ke-17. Peninggalan ini menjadi bukti kuat bahwa tanaman obat adalah bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia.

Lebih dari itu, perkembangan industri jamu, kosmetik herbal, hingga fitofarmaka turut mendorong kebutuhan terhadap tanaman obat. Dalam konteks inilah buku ini mengambil peran penting—menghadirkan wawasan budidaya dan pemanfaatan tanaman obat dan rempah secara komprehensif.

Isi Buku: Dari Akar Hingga Khasiat

Buku ini terbagi dalam beberapa bagian inti yang membentangkan proses budidaya tanaman obat secara runtut. Dimulai dari teknik persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, hingga pemeliharaan, penulis memberikan panduan praktis bagi pembaca yang ingin membudidayakan tanaman obat secara mandiri maupun dalam skala lebih besar.

Pembaca juga diajak memahami pengertian dan klasifikasi TOGA (Tanaman Obat Keluarga), termasuk fungsi dan manfaat masing-masing tanaman. Tidak kalah penting adalah pembahasan mengenai penanganan pascapanen—mulai dari pencucian, sortasi, perajangan, pengeringan, hingga pengemasan dan pengolahan menjadi simplisia, yakni bentuk kering dari bagian tanaman yang siap digunakan sebagai bahan baku obat.

Beberapa jenis simplisia yang dibahas secara rinci antara lain:

* Batang dan Kulit Batang: brotowali, kapulaga, kayu manis, kayu putih, dan kina.
* Daun: daun dewa, kumis kucing, lidah buaya, pegagan, sambiloto, dan sirih.
* Buah dan Biji: cengkeh, jeruk nipis, lamtoro, mahkota dewa, mengkudu, dan pinang.
* Rhizoma (rimpang): jahe, kunyit, kencur, lengkuas, dan temulawak.

Setiap jenis tanaman dibahas berdasarkan khasiat, cara pengolahan, hingga aplikasinya dalam pengobatan herbal. Dengan pendekatan sistematis dan bahasa yang cukup ringan, buku ini mampu menjangkau pembaca lintas disiplin—dari petani, praktisi jamu, akademisi, hingga pelajar.

Menjawab Tantangan Masa Depan

Dalam bagian penutupnya, buku ini menegaskan bahwa pertanian tanaman obat harus diposisikan sebagai sektor unggulan yang tangguh dan modern. Budidaya tanaman obat tidak hanya memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi pilar penting dalam ketahanan energi, pangan, dan pelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, penulis mendorong pengembangan sistem pertanian yang sesuai dengan agroekosistem lokal. Dengan begitu, Indonesia bukan hanya mampu menyediakan bahan baku bagi industri jamu dan farmasi, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga biodiversitas dan kemandirian pengobatan bangsa.

Rekomendasi

Buku ini sangat layak menjadi referensi utama bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih jauh seluk-beluk tanaman obat dan rempah. Di tengah maraknya kembali tren pengobatan alami dan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk memahami bagaimana kekayaan flora Nusantara dapat dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar panduan teknis, Budidaya Tanaman Obat dan Rempah adalah buku yang menghubungkan ilmu pengetahuan modern dengan kearifan lokal yang telah hidup berabad-abad. Ia menjadi saksi bahwa rempah dan herbal bukan sekadar “warisan budaya”, tetapi juga “modal strategis” untuk membangun peradaban kesehatan Indonesia yang mandiri dan berdaulat.(*)

Related Posts

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *