Irma Syuryani Harahap
Kontributor
Pengantar
Daun kesum (Polygonum odoratum) merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Tanaman ini sering digunakan dalam berbagai masakan khas, khususnya di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Keunikan daun kesum terletak pada aromanya yang khas dan manfaat kesehatannya yang luar biasa. Dengan kandungan antioksidan, antibakteri, dan sifat anti-inflamasi yang tinggi, daun ini tidak hanya menambah cita rasa pada makanan tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh.

Daun Kesum
Di Indonesia, daun kesum sering dikenal sebagai “daun laksa” karena penggunaannya yang dominan dalam hidangan laksa. Wikipedia menyebutkan bahwa selain manfaat kuliner, daun kesum memiliki potensi besar sebagai tanaman obat tradisional yang mendukung kesehatan kulit, pencernaan, hingga membantu mengurangi risiko penyakit kronis.
Kegunaan dalam Kuliner
Mengutip dari jurnal Universitas Kebangsaan mengatakan Terutama daunnya diidentifikasikan dengan masakan Vietnam, yang biasanya dimakan segar dalam salad (termasuk salad ayam ) dan dalam gỏi cuốn mentah, serta dalam beberapa sup seperti canh chua dan bún thang, dan semur, seperti ikan kho tộ. Ini juga populer dimakan dengan trứng vịt lộn (telur bebek yang telah dibuahi).
Namun, di Malaysia, Singapura, dan Indonesia, daun kesum disuwir dan merupakan bahan penting dalam masakan laksa yang populer, yaitu kuah mie pedas, sehingga daun ini biasa disebut sebagai “daun laksa” (daun laksa). Orang Melayu menyebut daunnya ‘daun kesum’ dan juga menggunakannya untuk masakan nasi kerabu dan asam pedas .
Dalam masakan Kamboja, daunnya dikenal sebagai chi krasang tomhom (bahasa Khmer: ជីរក្រសាំងទំហំ) dan digunakan dalam sup, semur, dan salad. Ini juga digunakan dalam naem (ណែម), gulungan musim panas Kamboja.
Di Laos dan beberapa bagian Thailand, daunnya dimakan dengan daging sapi mentah (bahasa Lao: ລາບ).
Daunnya secara lokal dikenal sebagai phak phai di Manipur, India. Komunitas Khoibu menggiling daunnya dengan lada hantu dan kacang yang dikenal secara lokal sebagai “bonra” untuk membuat lauk pedas. Di Australia, tanaman ini sedang diteliti sebagai sumber minyak atsiri (kesom oil).
Karakteristik Tanaman
Daun kesum tumbuh subur di iklim tropis dan subtropis dengan kondisi lembap. Tanaman ini dapat mencapai tinggi 15–30 cm. Bagian atas daunnya berwarna hijau tua dengan bintik kastanye, sementara bagian bawahnya merah anggur.
Manfaat Kesehatan
1. Antioksidan Tinggi
Daun kesum mengandung flavonoid dan polifenol, yang melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Konsumsi rutin dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
2. Antibakteri
Senyawa aktif seperti flavonoid dan minyak atsiri dalam daun kesum efektif melawan bakteri seperti E. coli dan Staphylococcus aureus, sehingga membantu mencegah infeksi.
3. Anti-inflamasi
Ekstrak daun kesum dapat mengurangi peradangan, yang bermanfaat untuk penderita radang sendi dan penyakit kronis lainnya.
4. Melancarkan Pencernaan
Serat dalam daun kesum membantu melunakkan tinja, mendukung kesehatan bakteri usus, dan meningkatkan produksi empedu untuk pencernaan lemak.
5. Menjaga Kesehatan Kulit
Antioksidan dalam daun kesum melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, membantu mencegah penuaan dini dan menjaga elastisitas kulit.
6. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Flavonoid seperti rutin dalam daun kesum dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung.
Tips Mengonsumsi Daun Kesum
– Pilih daun kesum segar dengan warna hijau tua.
– Cuci bersih sebelum dikonsumsi.
– Konsumsi dalam jumlah wajar untuk mencegah gangguan pencernaan.
– Konsultasikan dengan dokter jika memiliki alergi atau kondisi kesehatan tertentu.
Penutup
Daun kesum adalah tanaman herbal serbamanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Dengan penggunaannya yang luas dalam kuliner dan khasiatnya yang didukung penelitian, daun kesum layak menjadi bagian dari pola makan sehat Anda.(*)
Referensi
– Wikipedia.org
– Jurnal Universitas Kebangsaan
– Studi klinis dan laboratorium terkait.
0 Comments