SAMBILOTO: DIBURU DUNIA UNTUK VAKSIN

by | May 12, 2025 | Artikel | 0 comments

Oleh :Dr. Agus Rizal
Dosen Universitas Mohammad Husni Thamrin

Sambiloto (Andrographis paniculata) – ilustrasi dari: www.halodoc.com

Siapa sangka, tanaman pahit yang dulu hanya dikenal di halaman rumah kini menjadi rebutan dunia? Sambiloto (Andrographis paniculata), yang akrab dijuluki “King of Bitters“, tengah naik kelas sebagai kandidat bahan alami untuk meningkatkan kekebalan tubuh — bahkan dilirik sebagai pelengkap teknologi vaksin masa depan!

Dari dulu, sambiloto sudah jadi andalan di pengobatan tradisional Asia. Di Indonesia, tanaman ini sering dipakai untuk mengatasi demam, flu, dan infeksi ringan. Rasanya memang super pahit, tapi justru di sanalah letak kehebatannya. Sambiloto mengandung andrographolide, senyawa aktif yang terbukti mampu meningkatkan sistem imun dan melawan berbagai virus berbahaya.

Dari Ramuan Tradisional ke Bahan Vaksin Alami

Seiring dengan berkembangnya dunia kesehatan modern, para ilmuwan mulai memandang sambiloto lebih dari sekadar jamu. Penelitian terbaru mengungkap bahwa sambiloto mampu menstimulasi respon imun tubuh, mirip dengan cara kerja vaksin. Itulah sebabnya, beberapa negara mulai mengembangkan sambiloto sebagai bahan alami adjuvant — zat pendamping dalam vaksin yang membantu meningkatkan efektivitasnya.

Saat pandemi COVID-19 melanda, sambiloto menjadi bintang di beberapa negara:

– Thailand memakai ekstrak sambiloto untuk terapi pasien COVID-19 ringan.
– India memasukkan sambiloto dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda modern.
– Tiongkok menggunakan sambiloto dalam obat herbal kombinasi untuk melawan virus.

Kini, sambiloto bukan hanya disorot di Asia, tapi juga di Eropa dan Amerika Serikat, di mana industri suplemen herbal dan farmasi alami terus mencari bahan-bahan kuat dari alam.

Permintaan Sambiloto Melonjak di Pasar Dunia

Permintaan sambiloto di pasar global kini melonjak pesat. Data ekspor menunjukkan bahwa produk berbasis sambiloto, baik dalam bentuk kapsul, ekstrak cair, maupun bubuk, kini banyak diekspor ke Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Korea Selatan, Jepang

Pasar suplemen imun global diperkirakan tumbuh miliaran dolar dalam lima tahun ke depan, dan sambiloto termasuk dalam daftar “herbal super” yang paling diburu. Bahkan perusahaan farmasi di Eropa kini mulai mengembangkan suplemen kekebalan tubuh berbahan dasar sambiloto, seiring dengan tren kembali ke bahan alami yang lebih aman dan ramah tubuh.

Si Pahit yang Manis di Masa Depan Kesehatan

Walau risetnya masih berlanjut, satu hal sudah jelas: sambiloto kini melangkah dari tanaman tradisional menjadi kandidat penting dalam inovasi kesehatan global. Dengan khasiatnya yang mampu mendukung sistem imun, mengatasi infeksi, dan berpotensi sebagai bahan alami vaksin, sambiloto kini tidak hanya dibutuhkan di rumah-rumah, tapi juga di laboratorium dan industri kesehatan dunia.

Jadi, jangan anggap remeh tanaman pahit ini. “King of Bitters” kini bersiap jadi raja baru di panggung global, membantu manusia melawan virus secara alami.(*)

Sambiloto (Andrographis paniculata) – ilustrasi dari: www.halodoc.com

Related Posts

RESENSI BUKU: TANAMAN REMPAH DAN FITOFARMAKA

Penulis: Rusdi Evizal Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Lampung Jumlah halaman: xiv + 198 halaman Ukuran: 15,7 x 24 cm ISBN: 978-979-8510-68-7 Resensor: Irma Syuryani H. (Kontributor BANREHI) Kebangkitan Rempah Pascapandemi: Momentum Sejarah dan Kesadaran...

read more

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *