
ilustrasi kencur. Photo credit: https://radarbanyumas.disway.id/
Firdaus Syamsu
Dosen UMHT
Mungkin kita sering mendengar istilah “masih bau kencur”, yang merujuk pada anak-anak atau seseorang yang belum berpengalaman. Istilah ini berasal dari tradisi lama, di mana kencur dipercaya melindungi anak-anak dari gangguan makhluk halus. Namun, penggunaan istilah ini kini mulai jarang ditemui.
Kencur adalah salah satu rempah yang banyak tumbuh di Indonesia. Rempah ini digunakan sebagai bumbu masakan, bahan jamu, dan obat tradisional untuk berbagai keperluan, baik medis maupun non-medis. Tanaman kencur sering ditanam di pekarangan rumah sebagai bagian dari apotek hidup.
Kencur memiliki kemiripan dengan temulawak, dengan umbinya yang tertanam di dalam tanah. Tanaman ini termasuk dalam jenis empon-empon atau tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Bagian yang sering dimanfaatkan dari kencur adalah rimpang, akar, dan daunnya, yang digunakan sebagai bumbu dapur dan bahan obat tradisional.
Kencur (Kaempferia galanga) adalah tumbuhan tropis yang diyakini berasal dari India dan kemudian dibudidayakan di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, hingga Cina Selatan. Tanaman ini mudah ditanam di pot atau pekarangan rumah, bahkan di lahan yang sempit, dan tumbuh subur saat musim penghujan.
Kencur mengandung berbagai senyawa aktif, seperti ethyl-p-methoxycinnamate (31,77%), methylcinnamate (23,23%), carvone (11,13%), eucalyptol (9,59%), dan pentadecane (6,41%). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kencur memiliki efek antiradang, pereda nyeri, antidiare, antibakteri, penenang, sitotoksik, insektisida, antelmintik, dan antioksidan.
Salah satu manfaat populer kencur adalah sebagai obat tradisional untuk mengatasi batuk dan melegakan pernapasan. Selain itu, kencur sering digunakan dalam masakan khas Indonesia untuk meningkatkan nafsu makan dan memberikan efek hangat pada tubuh.
Karakteristik antijamur, antiradang, dan antibakteri pada kencur menjadikannya efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi diare, migrain, serta berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti sakit gigi, hipertensi, asma, rematik, gangguan pencernaan, demam, dan sakit kepala.
Pada masa penjajahan, kencur menjadi salah satu rempah yang diekspor ke Eropa karena manfaatnya yang beragam, termasuk kemampuannya menghangatkan tubuh. Kekayaan rempah seperti kencur menjadi salah satu alasan para pedagang Eropa berusaha menguasai Nusantara. Belanda, misalnya, membangun kolonialisme dan serikat dagang besar untuk memonopoli sumber daya ini.(*)
0 Comments